Langsung ke konten utama

Kerikil dan Permata

Iya aku cukup tahu diri. Kehadiran ku ditengah kalian semua bagaikan batu kerikil di tengah tumpukan batuan permata. Walaupun kerikil ini diasah terus menerus mustahil kerikil  berubah menjadi batu mulia apalagi intan permata. Batu kerikil ini juga tidak akan pernah bisa memancarkan kilaunya seperti intan yang tiap kilauannya dapat ditawar dengan dollar. Jadi jangan terlalu menyematkan banyak harapan pada kerikil ini. Karena seindah indahnya tetaplah kerikil yang keberadaannya menjadi tempat pijakan kaki bagi sebagian manusia yang melewatinya. Mungkin sebagian kerikil  ini dapat menjadi sandungan bagi orang yang melewatinya. Ku harap kehadiranku ditengah kalian bukan merupakan penghalang ataupun cobaan untuk kalian. Setidaknya aku cukup bahagia jika aku sedikit bermanfaat menjadi bagian dari setiap langkah yang kalian jalani.  Walaupun kalian tak pernah menghiraukanku. Aku hanya akan bilang pada kalian semua. Setidaknya kerikil ini akan terus mencoba sedikit berharga karena dapat bermanfaat bagi yang lainnya dibanding permata yang keberadaannya hanya dijadikan alat cuci mata
Ditulis di Bandung
12 November 2015
Pada sore hari
Dengan perasaan sedih kala itu

Komentar