Langsung ke konten utama

Cerita yang belum selesai

Kali ini aku pulang lebih lambat dari biasanya. Nampaknya jam pulangku kali ini bukan mengacu pada arloji yang tertempel dipergelangan tangan dan bukan pula terpatri oleh dentang jam dinding kayu jati. Jam pulang sekolahku kali ini seperti jam karet saja, elastis. Aku pulang terlambat 3 jam dari jam biasanya. Kududuk di kursi angkutan kota paling belakang, sambil termenung memikirkan yang terjadi barusan selepas pulang sekolah. 

Nampaknya kali ini aku cukup beruntung, penumpang diangkutan ini tak terlalu banyak. Bahkan penumpang demi penumpang mulai turun meninggalkanku. Separuh jalan kuhabiskan mengingat bebrapa hal yang baru saja kulalui. Aku duduk sendirian sepanjang jalan ditemani hujan yang membasahi jendela angkutan. Sembari menikmati udara dingin, aku terpikir tentang obrolan teman temanku dikelas. Maklumlah dikelasku ada seorang laki laki yang sedang giatnya mendekati perempuan pujaan hatinya. Namun sayang kisah mereka tak sesederhana masalah cinta klasik anak sma.

Ditulis di Bandung
25 November 2015
Dengan cerita yang masih gantung sampai sekarang. Yaa inilah kisah manusia, semua masih belum memiliki akhir yang pasti. Kecuali kematian.

Komentar