Ibu
Aku tak tahu kau terbuat dari apa. Bila manusia diciptakan dari tanah, aku rasa kau adalah tanah terbaik yang diciptakan Tuhan untukku dan semua anak manusia yang ada.
Ibu
Terbuat dari apa hatimu? Sungguh buu, kau lebih mengerti aku dibanding diriku sendiri. Hatimu seperti rangkuman semua indera yang dimiliki manusia, yang memiliki tingkat kepekaan sangat tinggi
Ibu
Maaf selama aku hidup aku hanya bisa membuatmu kesal, sedih, susah, kecewa, marah, dan semua hal lain yang melukaimu. Bu, bukan maksudku untuk begitu percayalah. Terkadang akupun tak mengerti mengapa aku lakukan hal tersebut pada seseorang yang sangatttttt baik padaku
Ibu
Susah sekali mengatakan maaf dihadapanmu, bibirku kelu bu. Apalagi mengucapkan terimakasih, aku tak punya keberanian, aku malu mengatakannya. Dosa dosaku dan kebaikan-kebaikanmu yang semakin besar setiap harinya nyatanya belum bisa mengalahkan egoku. Aku malu bu, malu mengakuinya.
Ibu
Biarlah kusampaikan dahulu lewat catatan kecil ini. Bila sudah siap aku akan katakan padamu secara langsung seperti dahulu saat aku kecil. Saat itu mudah sekali untukku ucapkan maaf terimakasih dan sayang padamu
Ibu
Semoga kesehatan dan kebahagian meliputimu. Sedih hatiku saat kulihat kau menangis. Apalagi karena aku, ayah dan adik-adik. Teriris hatiku ketika melihatmu melamun memikirkan hal-hal besar yang menimpa hidup kami. Kau pantas untuk bahagia bu atas semua pengorbananmu. Jangan pergi tinggalkan aku, karena aku belum siap hidup tanpamu. Buu aku menangis saat menulis ini. Aku masih lemah, walaupun kau ada disampingku sekarang. Aku tak bisa bayangkan hidupku jika tak ada ibu disampingku. Ibu, semoga kekuatan yang selalu kau perlihatkan padaku dalam mengahadapi dunia yang kejam ini semakin memberikan aku semangat untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik. Agar aku segera membahagiakanmu. Bantu aku dalam doa mu bu. Karena sebaik-baik doa adalah doa darimu ibu...
Ditulis di Bandung
20 Juni 2018
Sambil menangis
Aku tak tahu kau terbuat dari apa. Bila manusia diciptakan dari tanah, aku rasa kau adalah tanah terbaik yang diciptakan Tuhan untukku dan semua anak manusia yang ada.
Ibu
Terbuat dari apa hatimu? Sungguh buu, kau lebih mengerti aku dibanding diriku sendiri. Hatimu seperti rangkuman semua indera yang dimiliki manusia, yang memiliki tingkat kepekaan sangat tinggi
Ibu
Maaf selama aku hidup aku hanya bisa membuatmu kesal, sedih, susah, kecewa, marah, dan semua hal lain yang melukaimu. Bu, bukan maksudku untuk begitu percayalah. Terkadang akupun tak mengerti mengapa aku lakukan hal tersebut pada seseorang yang sangatttttt baik padaku
Ibu
Susah sekali mengatakan maaf dihadapanmu, bibirku kelu bu. Apalagi mengucapkan terimakasih, aku tak punya keberanian, aku malu mengatakannya. Dosa dosaku dan kebaikan-kebaikanmu yang semakin besar setiap harinya nyatanya belum bisa mengalahkan egoku. Aku malu bu, malu mengakuinya.
Ibu
Biarlah kusampaikan dahulu lewat catatan kecil ini. Bila sudah siap aku akan katakan padamu secara langsung seperti dahulu saat aku kecil. Saat itu mudah sekali untukku ucapkan maaf terimakasih dan sayang padamu
Ibu
Semoga kesehatan dan kebahagian meliputimu. Sedih hatiku saat kulihat kau menangis. Apalagi karena aku, ayah dan adik-adik. Teriris hatiku ketika melihatmu melamun memikirkan hal-hal besar yang menimpa hidup kami. Kau pantas untuk bahagia bu atas semua pengorbananmu. Jangan pergi tinggalkan aku, karena aku belum siap hidup tanpamu. Buu aku menangis saat menulis ini. Aku masih lemah, walaupun kau ada disampingku sekarang. Aku tak bisa bayangkan hidupku jika tak ada ibu disampingku. Ibu, semoga kekuatan yang selalu kau perlihatkan padaku dalam mengahadapi dunia yang kejam ini semakin memberikan aku semangat untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik. Agar aku segera membahagiakanmu. Bantu aku dalam doa mu bu. Karena sebaik-baik doa adalah doa darimu ibu...
Ditulis di Bandung
20 Juni 2018
Sambil menangis
Komentar
Posting Komentar